BabelTerkini.com, Parittiga – Jasad Yati (35), warga pendatang yang bermukim di Desa Sekar Biru, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat akhirnya ditemukan warga dengan anggota tubuh tidak utuh lagi.
Korban Yati ditemukan mengapung di air Kolong Desa Telak Kecamatan Parittiga, pada Minggu (17/01/2021) sekitar pukul 08.30 Wib.
Sebelumnya, Yati dikabarkan sempat hilang saat sedang mandi di kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus pada Sabtu (16/1/2021) pagi, korban diduga kuat diterkam buaya pada saat sedang mandi.
Jasad Yati ditemukan warga dalam keadaan tanpa tangan dan kaki, serta sejumlah luka bekas gigitan buaya yang berada di sungai tersebut.
“Korban Yati sedang mandi, kemudian disambar oleh buaya, yang melihat kejadian keluarga korban Yati, selanjutnya dilapor kepada rekan-rekan korban Yati yang ade disekitar tempat kejadian awal di kolong Desa Raggi Asam Kecamatan Jebus,” kata Kepala Desa Telak Faharudin.
Dia mengungkapkan, pencarian korban terkendala air sungai yang pasang hingga meluapnya air kolong. Selain itu, dia mengaku, warga sempat melihat seekor buaya yang sedang membawa benda asing, kemudian pada saat didekati warga, ternyata benda asing itu adalah rambut manusia.
“Setelah memastikan bahwa benda tersebut adalah manusia yang masih berkeliaran sempat mempersulit proses pencarian. Kendalanya karena memang si pemangsa (buaya-red) masih ada di dalam air kolong,” ujarnya.
Setelah ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi petugas ke rumah duka di Desa Sekar Biru Kecamatan Parittiga untuk disemayamkan.
Berdasarkan pantauan, proses evakuasi dilakukan bersama warga Desa Telak Kecamatan Parittiga dan di bantu warga Desa Ranggi Asam dan keluarga korban menggunakan perahu.
“Warga berupaya mengusir buaya tersebut dan akhirnya jasad korban Yati tersebut di lepaskan, setelah merasa aman jasad tersebut di bawa ke daratan menggunakan perahu oleh keluarga korban setelah sampai di daratan,” terangnya.
Atas musibah ini, dia pun mengimbau kepada warga setempat agar waspada pada saat melakukan aktivitas apapun di sungai dan kolong.
“Kita mengimbau warga agar selalu berhati-hati, karena masyarakat di sini, hampir semuanya sumber penghidupannya ada di sungai dan kolong,” imbaunya. (Red)