Pemprov Babel Akan Gunakan Ge-Nose Sebagai Alat Uji Deteksi Covid-19, Ini Kelebihannya

BabelTerkini, Pangkalpinang – Dalam penanganan kasus Covid-19, diperlukan langkah cepat untuk penanggulangan wabah virus ini, yakni dengan strategi dan kebijakan yang optimal serta menyeluruh. Berbagai alat uji telah digunakan untuk mendeteksi seseorang dari corona, seperti Rapid Test Antibody dan Rapid Test Antigen-Swab.

Para ahli juga terus melakukan pengembangan alat uji untuk mempercepat pendeteksian virus corona, salah satunya ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM)  yang berhasil menemukan alat uji Ge-Nose C19.

Ge-Nose C19 merupakan alat pendeteksi Covid-19 buatan ahli UGM, Dr. Kuwat Triyana dan dikembangkan bersama dengan PT. Swayasa Prakarsa di bawah dukungan UGM Science Techno Park. Ge-Nose merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian Covid-19 melalui embusan napas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.

Alat uji Ge-Nose C19 ini dapat mendeteksi virus corona dengan cepat melalui embusan napas sesaat seseorang setelah bernafas dengan sensitifitas 90%, spesifitas 96%, akurasi 93%, dengan PPV 88%, dan NPV 95%. Ge-Nose C19 juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.

Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual. Selain itu, biaya penggunaan Ge-Nose pun lebih terjangkau untuk masyarakat.

Atas dasar itu lah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) akan menggunakan alat uji Ge-Nose C19 ini yang akan diterapkan di sejumlah tempat umum.

“Kita sudah pesan, ada 10 alat yang disumbangkan untuk Babel, tetapi untuk mendapatkan alat itu, kita harus menunggu, ” kata Gubernur Babel, Erzaldi Roesman kepada sejumlah wartawan usai menghadiri pelantikan Ketua DPRD Babel, Senin (1/2/2021).

Erzaldi menambahkan, Ge-Nose C19 ini, nantinya akan ditempatkan di rumah sakit, dan fasilitas umum, untuk melakukan pendeteksian awal terhadap seseorang, apakah terindikasi virus corona atau tidak.

“Janjinya minggu kedua Februari sudah ada, dinas juga sudah pesan, karena akan ditempatkan di rumah sakit, saya berharap akan menjadi alat resmi deteksi yang terpapar karena efektif, murah dan cepat, ” harapnya.

Untuk diketahui, pada 24 Desember 2020 lalu GeNose secara resmi telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. Pada Jumat (15/01/2021) diadakan konferensi pers produk pengembangan dan inovasi Ge-Nose untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengenalan alat Ge-Nose C19 oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (Kemristek/BRIN). (DIE)