BABELTERKINI.COM, BANGKA TENGAH – Aktivitas tambang ilegal di lokasi eks PT. Kobatin tepatnya di kolong Marbuk, Kenari dan Pungguk, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) ditertibkan oleh Tim gabungan, Sabtu (10/4/2021) siang.
Tim gabungan tersebut terdiri dari personel Polres Bateng, Koramil Koba, Satpol PP, serta pihak Kecamatan Koba yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bateng AKBP Slamet Ady Purnomo SIK SH MH didampingi Kabag Ops Polres Bateng, Kasat Intelkam, Kasat Reskrim, Kasat Shabara, Kasat Pol Air dan Kapolsek Koba.
Penertiban ini sebagai tindak lanjut dari laporan warga setempat yang sudah merasa resah dengan keberadaan aktivitas tambang ilegal itu. Bahkan, dalam penertiban itu, Tim gabungan sudah bersiap hingga malam hari kendati dalam kondisi guyuran hujan.
Terpantau saat proses penertiban itu, para pemilik ponton yang berdomisili di Bateng sedang melakukan pembongkaran terhadap peralatan tambang yang ada di lokasi tambang Marbuk.
“Mereka sebagai warga Bateng, bersedia membongkar ponton demi menciptakan situasi yang aman dan tentram khususnya menjelang bulan suci ramadhan,” kata Kapolres kepada awak media, Sabtu (10/04/2021).
Selain itu, terpantau oleh awak media, ada sekitar 67 ponton TI rajuk yang ditinggalkan begitu saja dan belum diketahui pemiliknya, sementara itu, sekitar 13 ponton dengan ciri khas bendera putih yang belum dibongkar, dan diindikasikan peralatan tambang tersebut milik salah seorang pengusaha di Pangkalpinang.
Pada kesempatan itu, Kapolres Slamet menegaskan kepada para pemilik tambang agar segera melakukan pembongkaran peralatan tambang milik mereka. Jika tidak, maka dikatakan dia, akan dilakukan upaya penegakan hukum.
“Sampai saat ini, penertiban masih kondusif. Namun, masih ada peralatan tambang yang belum diketahui dengan pasti siapa pemiliknya yang belum melakukan pembongkaran namun tetap kami beri kesempatan untuk melakukan pembongkaran secara sukarela sampai hari Senin besok,” tegasnya.
Kapolres Slamet menerangkan, penertiban ini dilakukan guna menetralisir potensi konflik antara pro-kontra lingkar tambang kolong Pungguk, Kenari dan Marbuk, selain itu juga untuk menciptakan situasi Kamtibmas terutama menjelas bulan suci Ramadan ini.
“Untuk kedepannya, kami akan berkoordinasi dengan Polda Kepulauan Babel, TNI, POM TNI, Pol PP Provinsi babel, dan instansi terkait lainnya,” pungkasnya. (Edi)