Pasca Lelang Disanggah Rekanan, Nanda Ketua Pokja 1 ULP Babel Menghilang

BABELTERKINI.COM, PANGKALPINANG – Pasca mendapat sanggahan dari rekanan peserta lelang, pada proyek jembatan Desa Delas pada 15 April 2021 kemarin, Ketua Pokja 1 ULP PU Babel mendadak sulit ditemui. Sejumlah wartawan berupaya mengkonfirmasi kepada Nanda selaku Ketua Pokja 1  ULP Babel. Namun menurut beberapa pegawai kantor di ULP Babel tersebut, Nanda seolah menghilang karena selalu tidak berada dikantor.

“Hari ini Pak Nanda tidak ke kantor,” ujar salah satu pegawai ULP Babel, Eli, Jumat (16/4/2021).

Sebelumnya, awak media juga sudah mendatangi kantor Pokja 1 ULP Babel. Namun hal senada juga disampaikan oleh pegawai lainnya.

“Pak Nanda nya belum ada di kantor, silahkan isi buku tamu dulu,” kata salah satu pegawai ULP, Feri, Rabu (14/4/2021).

Awak media pun telah berupaya meminta konfirmasi melalui telepon seluler. Namun nomor ponsel Nanda tidak bisa dihubungi.

Sebelumnya,Nama Nanda selaku ketua Pokja 1 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendadak santer, pasca lelang proyek jembatan Desa Delas menuai sanggahan. Nanda diduga menjadi king maker dalam kegiatan lelang proyek pembangunan khususnya lelang proyek pembangunan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel.

“Ya bukan rahasia umum lagi, apalagi di kalangan kontraktor. Nama Nanda ini kan selalu muncul sebagai pemain sekaligus Ketua Pokja dalam sebuah lelang proyek pembangunan di lingkungan Pemprov Babel dan saya rasa sepak terjang Nanda seolah olah sudah mendapat restu dari petinggi di Babel ini,” kata Hadi Susilo Ketua Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (Amak) Babel saat dibincangi wartawan, Jumat, (16/4/21).

Ditambahkan Hadi, dirinya sudah lama mendengar keluhan langsung dari para kontraktor soal sepak terjang Nanda Ketua Pokja 1 ULP Babel.

“Ini seharusnya sudah mengindikasi, ada pola di mana, pemenang lelangnya orang pilihan. Saya mengamati fenomena itu sejak 2019 lalu. Nah dengan munculnya sanggahan, artinya ada pihak yang mulai tak tahan dengan ulah Pokja ini. Ini seharusnya bisa menjadi jalan masuk bagi penegak hukum mulai mengusut. jangan jangan ada main tik tok dalam proyek lelang di Pokja 1 ULP PU Babel ini,” cerocos Hadi

Menanggapi gaduhnya lelang proyek Jembatan Delas, pria yang dikenal dengan vokal kritisnya ini meminta agar lelang proyek Jembatan tersebut ditinjau kembali agar ada rasa keadilan bagi para kontraktor yang ikut sebagai peserta penawar lelang.

“Kan sudah gaduh dan lelangnya harus ditinjau lagi terlebih ada perusahaan peserta penawar lelang yang menyanggah disebabkan digugurkan oleh Pokja dengan alasannya yang terkesan mengada-ada,” ucapnya. (Red)