BABELTERKINI.COM, PANGKALPINANG – Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mengatakan, alasan dirinya tidak dapat menghadiri konferensi pers bersama sejumlah mahasiswa dikarenakan sedang bertugas di Kabupaten Belitung.
Erzaldi menyampaikan, sejak dari hari Sabtu lalu para mahasiswa sudah diterima langsung oleh Wakil Gubenur, Abdul Fatah.
” Kami sedang di Belitung.Sejak Sabtu,diterima pak Wagub kan sama juga,” singkat Erzaldi menjawab konfirmasi BABELTERKINI.COM melalui pesan WhatsApp, Senin (14/62021).
Namun saat disinggung soal keinginan mahasiswa bertemu langsung, hingga berita ini diturunkan Erzaldi belum menjawab.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan mahasiswa dari Universitas Bangka Belitung (UBB) mendatangi kantor gubernur untuk menghadiri konferensi pers terkait nasib kesejahteraan buruh di Babel, Senin (14/6/2021) pagi
Koordinator lapangan (Korlap) UBB, Dimas mengatakan, sebelumnya pihaknya telah tiga kali melayangkan surat audiensi ke Pemprov Babel, namun belum mendapatkan respon dari Gubernur Erzaldi, sehingga hal ini menimbulkan kekecewaan bagi para mahasiswa.
“Surat permohonan audiensi terkait Hari Buruh sudah tiga kali kami kirimkan, dari awal kirim surat sampai sekarang sudah sebulan lebih,” kata Dimas kepada wartawan.
Selain itu, dia kembali mengaku kecewa lantaran gubernur berhalangan hadir dalam konferensi pers tersebut, sehingga hanya dihadiri oleh Wakil Gubernur Abdul Fatah.
“Setiap ini (audiensi-red) alasannya selalu keluar, nggak ada balasan, jadi menurut sudut pandang kami jelas, seperti pada hari ini pun mempertanyakan kenapa tidak hadir, padahal kami punya niatan baik mau audiensi, makanya kami kecewa,” ungkapnya.
Pada saat konferensi pers tersebut, dia menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya, pemerintah daerah memperketat pengawasan terhadap hak-hak dan kesejahteraan buruh.
“Karena kita menemukan, masih ada pihak perusahaan yang melanggar hak-hak tersebut, seperti gaji yang tidak sesuai UMR dan ada juga standar kerja yang tidak memenuhi,” terangnya.
Oleh karenanya, dia berharap, baik kepala daerah maupun DPRD tidak menutup diri. “Kami sebagai mahasiswa bukan mau eksis dengan demo, karena ini lah peran kami mahasiswa yang kritis terhadap kinerja pemerintah,” tandasnya. (Red)