BABELTERKINI COM, PANGKALPINANG – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Kepulauan Bangka Belitung, Kolonel Laut (P) Fajar Hernawan meminta semua pihak untuk mendukung sepenuhnya penunjukan Gubernur Babel kepada Primkopal dalam mengatasi penyempitan dan pendangkalan alur muara Air Kantung Sungailiat.
“Saya meminta semua pihak ikut mendukung upaya Primkopal yang sudah ditunjuk Gubernur dalam mengatasi kesulitan para nelayan keluar masuk alur muara Air Kantung Sungailiat. Terutama rekan rekan media dalam hal pemberitaan,” kata Fajar kepada sejumlah wartawan usai mengikuti paripurna DPRD Babel, Kamis (28/10/21).
Fajar mengatakan pengerukan alur muara Jelitik Sungailiat saat ini terus dilakukan agar perahu nelayan dapat melintas dengan lancar dan aman.
“Untuk pengerukan kami di Lanal sudah ditunjuk Primkopal oleh Pak Gub, MoU-nya ada. Saat ini kami cuma mengamankan PC di lokasi, yang penting nelayan dan alur bisa jalan, beberapa kali perahu nelayan kandas. Yang penting kita membantu nelayan biar kesulitan mereka selama bertahun–tahun ini bisa teratasi,” ungkapnya.
Hanya saja dalam pelaksanaan pekerjaan, Fajar mengakui belum maksimal, sebab untuk pengerukan pasir di Alur Muara Jelitik harus berdasarkan IUP dan hal ini sudah dibahas oleh Forkopimda Babel bersama Dirjen Minerba Kementerian ESDM melalui Vidcon belum lama ini.
“Meskipun itu untuk fasilitas umum seperti alur, pendalaman alur, harus ada IUP. Kita tidak mau gegabah bekerja tanpa legal standing yang jelas,” jelas Fajar.
Meskipun demikian ditegaskan Fajar, pihaknya akan terus melakukan pengamanan dan pengawasan di Alur Muara Jelitik Sungailiat Bangka.
“Selain pengamanan kita melakukan pengawasan kerja juga, pakai PC itu untuk mendalamkan,” jelasnya.
Disinggung soal kemitraan dalam pengerukan alur tersebut, dikatakan Fajar dalam melakukan pengerukan alur Muara Air Kantung tentunya tidak bisa dilakukan oleh Primkopal sendiri, maka pihaknya tidak menutup kemungkinan akan melibatkan pihak lain.
“Tentunya kalau Primkopal sendiri tidak akan mampu melakukan itu, tapi harus mengandeng pihak lain yang mempunyai integritas harus jelas. Maksudnya yang benar – benar bertangungjawab dan tidak cuma mencari keuntungan ekonomi saja, yang penting tugas pokoknya membuka dan mendalamkan alur itu yang utama,” tandasnya.
“Kita kan tidak ada kemampuan, saya tidak mengubah dan selalu berkoordinasi dengan Komando, mungkin asistensi masalah pekerjaan, mungkin juga ada petunjuk dari Pak Gub. Tapi yang penting clear dulu masalah perizinan dan administrasinya. Kalau dari gubernur ke kami sudah, tinggal menunggu IUP dari Kementerian ESDM,” sambungnya.
Soal adanya info menyebutkan PC yang beroperasi saat ini sudah ditarik dari lokasi, Fajar menjelaskan jika penarikan satu unit PC tersebut karena speknya kurang sehingga harus diganti dengan Long Arm.
“Kemarin kan sudah ada dua unit. Satunya ditarik karena kurang speknya untuk dioperasikan di situ jadi diganti dengan yang jangkauannya panjang dan dalam (long arm, red),” pungkasnya. (Oby)
