Menebak Rencana Ridwan Djamaluddin

BABELTERKINI.COM – Minggu 19 Juni 2022, publik di Bangka Belitung dikagetkan dengan keputusan Penjabat (PJ) Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin. Pria kelahiran Kota Muntok Bangka Barat yang juga Direktur Jenderal Minerba ini menunjuk Thamron alias Aon, sebagai Ketua Satgas Penanganan Tambang Ilegal. Sontak berbagai WAG menjadikan keputusan Ridwan Djamaluddin sebagai perbincangan utama. Perdebatan pro dan kontra pun menjadi liar. Wajar saja, keputusan mentasbihkan Aon sebagai Ketua Satuan Tugas Penertiban Tambang Ilegal ibarat meminta raja begal menjadi ketua keamanan kampung.

Publik pun menebak-nebak, apa yang direncanakan oleh seorang Ridwan Djamaluddin. Perlu menjadi catatan bahwa ada ekspektasi besar ketika publik Babel mengetahui seorang pejabat Dirjen Minerba dipercaya menjadi PJ. Gubernur di Babel. Bukan soal secara history bahwa ada orang tuanya adalah orang dekat Bung Karno saat diasingkan di Muntok. Akan tetapi lebih kepada background Bangka Belitung yang merupakan kawasan tambang dan sedang berkecamuk dengan persoalan tambang ilegal.

Redaksi sendiri sejauh ini masih melihat Ridwan Djamaluddin belum menunjukkan gebrakannya. Yang dilakukan oleh Ridwan Djamaluddin sejak awal Mei 2022 lalu, masih seputar sidak dan himbauan semata. Bisa dikatakan tak ada aksi yang cukup simbolik yang menguatkan statusnya sebagai PJ Gubernur sekaligus Dirjen Minerba, di negeri yang bergelut dengan masalah tambang ilegal di belakang pekarangan rumah.

Akhir pekan kemaren, dalam sebuah rapat beragendakan pembentukan Satgas Penanganan Tambang Ilegal, atau kalau Redaksi menyingkat dengan Satgas Petai, di hadapan Kapolda Babel, Danrem Garuda Jaya dan para cukong timah kelas elit hingga juragan TI Tungau plus Bos Smelter Timah, Ridwan Djamaluddin secara simbolis menyerahkan kaus hijau bertuliskan “Stop Tambang ilegal.” Ini yang kemudian menjadi bahan cibiran hingga anekdot publik. Mengingat sosok Thamron alias Aon merupakan sosok yang diidentik kan dengan urusan pertimahan, khususnya yang bau-bau ilegal.

Tentu sudah menjadi rahasia umum, bahwa melalui kaki tangannya selama ini, Aon yang dalam undangan nya diidentikkan dengan CV. Venus Inti Perkasa, selama ini menjadi salah satu pemain smelter sekaligus raja tambang di daerah Bangka Tengah dan Bangka Selatan, bahkan hingga Belitung. Fakta hari ini Aon dipercaya menjadi Ketua Satgas Petai tentu menarik tanda Tanya besar bagi publik Babel, apa rencana Ridwan Djamaluddin.

Sang PJ. Gubernur pun saat ini masih belum memberikan penjelasan lebih jauh atas pembentukan Satgas Petai ini sendiri, termasuk alasan penunjukkan Thamron alias Aon. Publik pun menunggu apa yang akan terjadi setelah Satgas ini terbentuk. Yang jelas pembentukan kelompok pengaturan atau tata kelola pertimahan di Bangka ini bukan lah hal yang mengejutkan. Penertiban tambang ilegal pun bukan hal baru bagi para pelaku penambangan ilegal.

Akan tetapi tetap layak dinanti apa yang menjadi kejutan selanjutnya dari seorang Ridwan Djamaluddin. Akankan harapan rakyat Babel menjadi tuan rumah sendiri, menjadi pelaku penambangan timah yang tidak lagi dilabeli ilegal, sarat upeti dan koordinasi. Pertanyaan lainnya, apakah kejutan selanjutnya dari PJ. Gubernur Babel ini memang layak ditunggu? Atau lagi-lagi hanya sekedar jargon belaka. (*)

Penulis: Rudi Sahwani
Pemimpin Redaksi

error: Content is protected !!