BABELTERKINI.COM – Minat berinvestasi mahasiswa merupakan hal yang menarik dan penting untuk diperhatikan. Generasi muda, termasuk mahasiswa, memiliki peran kunci dalam membangun masa depan mereka sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Berinvestasi pada usia muda dapat memberikan manfaat jangka panjang dan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan keuangan di masa depan.
Tim riset, Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung yang beranggotakan Aisyah, Holipah, Okta, yang dibimbing oleh Bapak Nizwan Zukhri melakukan penelitian terhadap minat berinvestasi mahasiswa yang ada di perguruan tinggi Bangka Belitung.
Penelitian ini memberikan pandangan yang menarik tentang pengaruh literasi keuangan, social media influencer, dan fear of missing out terhadap minat berinvestasi di Pasar Modal bagi mahasiswa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan social media influencer memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi minat berinvestasi mahasiswa, sedangkan fear of missing out ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Pentingnya Literasi Keuangan: Dari penelitian nya, mereka menyimpulkan bahwa tingkat literasi keuangan berperan penting dalam meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi di Pasar Modal. Literasi keuangan mengacu pada pemahaman tentang manajemen keuangan, investasi, dan risiko finansial. Mahasiswa yang memiliki pemahaman yang baik tentang literasi keuangan kemungkinan besar akan lebih percaya diri dan cenderung berpartisipasi dalam investasi, mengoptimalkan peluang keuntungan serta mengurangi risiko investasi.
Pengaruh Social Media Influencer:
Dalam era digital ini, peran social media influencer tampaknya memiliki dampak signifikan terhadap perilaku dan pandangan mahasiswa terhadap berbagai hal, termasuk investasi. Ketika social media influencer yang mereka ikuti merekomendasikan atau membahas investasi di pasar modal, dapat mempengaruhi persepsi dan minat mereka terhadap investasi tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa mahasiswa tetap harus berhati-hati dan memverifikasi informasi yang diberikan oleh influencer sebelum membuat keputusan investasi.
Peran Fear of Missing Out: Hasil menarik lainnya dari penelitian yang mereka lakukan adalah kurangnya pengaruh yang signifikan dari fear of missing out terhadap minat berinvestasi mahasiswa. Fear of missing out merujuk pada kekhawatiran seseorang untuk tidak melewatkan kesempatan atau tren populer yang sedang berlangsung. Meskipun kelihatannya perilaku seperti ini dapat berpengaruh terhadap minat berinvestasi, penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak secara signifikan dipengaruhi oleh aspek ini dalam mempertimbangkan investasi di pasar modal.
Implikasi Penting: Penelitian yang dilakukan tim riset Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung ini memberikan pandangan yang berharga bagi para pemangku kepentingan, terutama di bidang pendidikan keuangan dan investasi. Pendidikan literasi keuangan dan kesadaran tentang pengaruh social media influencer harus diprioritaskan dalam kurikulum universitas untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mengelola keuangan mereka dan mengambil keputusan investasi yang bijaksana.
Selain itu, perlu diberikan perhatian lebih terhadap faktor fear of missing out dan bagaimana ia dapat berinteraksi dengan literasi keuangan dan pengaruh media sosial. Memahami dinamika ini dapat membantu mahasiswa lebih rasional dalam menghadapi tekanan sosial terkait investasi dan tidak membuat keputusan yang berisiko tinggi tanpa pertimbangan matang.
Kesimpulannya, penelitian ini menawarkan wawasan berharga tentang minat berinvestasi mahasiswa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pendidikan literasi keuangan yang memadai dan kesadaran akan pengaruh media sosial dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam investasi yang bijaksana dan bertanggung jawab. (*)
Oleh
Nama: Oktapiani
Nim: 3022011020
Jurusan: Manajemen
Fakultas: Ekonomi
Universitas Bangka Belitung