BABELTERKINI.COM, PANGKALPINANG – Kabid Humas PT Timah, Anggi Siahaan, baru-baru ini menanggapi surat pernyataan keberatan warga yang disampaikan terbuka terkait bau tak sedap yang diduga berasal dari peternakan butung puyuh dari dalah satu rumah di kompleks perumahan PT Timah, Bukit Baru, Pangkalpinang.
Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan ke salah satu warga, Anggi menegaskan akan segera menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan warga.
Trimakasih informasinya…akan segera dilakukan kroscek. InsyaAllah dapat segera mendapat solusi positif terkait hal ini,” tulis Anggi, sebagaimana mengutip pesan WhatsApp ke M Fathurrakhman, Sabtu (25/1/2025).
Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Stania, Kelurahan Taman Bunga, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang mengeluhkan bau tak sedap yang diduga berasal dari peternakan burung puyuh di pekarangan belakang salah satu rumah di Kompleks PT Timah, Bukit Baru.
Dari informasi yang disampaikan warga sekitar, lokasi peternakan burung puyuh tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman warga.
Keberatan tersebut disampaikan secara tertulis dalam “Surat Peryataan Keberatan Warga” yang diteken bersama tertanggal 19 Desember 2024 dan sudah disampaikan kepada pihak terkait. Namun, hingga kini belum mendapatkan respons.
Dalam surat tersebut, warga keberatan lantaran bau menyengat yang diduga berasal dari kotoran burung puyuh dan mengundang datangnya banyak lalat sehingga mengganggu warga sekitar.
“Pencemaran bau tidak sedap dan juga bisa menimbulkan persoalan kesehatan bagi warga sekitar,” bunyi salah satu paragrap surat tersebut.
Warga mendesak pihak terkait untuk segera mengambil menindaklanjuti keberatan warga dan mengambil tindakan tegas.
Salah satu warga yang meneken surat keberatan tersebut M Fathurrakhman, Jumat (24/1/2025) mengatakan harusnya pihak terkait merespons keberatan warga.
Ia meminta pemilik peternakan, Lurah Taman Bunga dan pihak terkait lainnya merespons keberatan warga.
“Ini khan sudah skala peternakan terbilang lumayan besar, karena kalau hanya pelihara satu dua ekor burung puyuh, tidak mungkin sampai bau tak sedap menyebar dan mengganggu, tapi ini mungkin sudah ratusan ekor atau bahkan mungkin ribuan ekor, jadi baunya sudah sangat mengganggu,” kata M Fathurrakhman.
M Fathurrakhman meminta pemilik peternakan memikirkan dampak adanya peternakan burung puyuh tersebut bagi warga sekitar.
“Kalau mau beternak burung puyuh dengan skala sebesar itu cari lokasi yang jauh dari pemukiman warga. Apalagi ini juga di kompleks perumahan PT Timah. Kami berharap pihak perusahaan juga dapat mengingatkan atau mengambil tindakan tegas,” kata dia.
Terkait hal ini, Lurah Taman Bunga, sudah dimintai tanggapannya lewat pesan WhatsApp ke nomornya, namun belum merespons.
Hingga berita ini dipublish pemilik peternakan dan Humas PT Timah dan pihak terkait dalam upaya konfirmasi. (*)