Ketua Harian Lembaga Adat Mapur, Asih Harmoko menyampaikan bahwa Lembaga Adat Mapor telah bekerja sama dengan berbagai universitas dan sekolah untuk menjadikan Kampung Adat Mapor sebagai wisata edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.
“Untuk institusi akademisi itu kita bekerja sama dengan universitas atau sekolah-sekolah yang ada di Bangka Belitung. Tahun 2025 ini saja kurang lebih mencapai 2000 lebih kunjungan dari para pelajar generasi muda,” ungkapnya.
Salah satu sekolah yang melaksanakan kunjungan ke Kampung Adat Gebong Memarong ialah SMAN 1 Riau Silip, Kepala Sekolah SMAN 1 Riau Silip Kurniati mengatakan keberadaan Kampung Adat Gebong Memarong merupakan aset berharga.
“Keberadaan Kampung Adat Gebong Memarong ini adalah aset pendidikan yang luar biasa. Kami menjadikan Gebong Memarong sebagai lokasi wisata edukasi budaya. Anak-anak bisa belajar tentang anyaman, musik dambus, dan adat istiadat para leluhur. Ini merupakan laboratorium budaya bagi para siswa,” ujarnya.
Kurniati juga menambahkan bahwa dengan hadirnya Kampung Adat dapat membantu perputaran ekonomi bagi para pelaku UMKM seperti kerajinan tangan, home decor dan juga obat-obatan herbal.