Kronologi kejadian bermula pada bulan Mei 2024, saat anak Yadi menyatakan keinginannya untuk mengikuti seleksi calon perwira TNI. Berdasarkan informasi dari sepupunya, Gito, Yadi kemudian diperkenalkan kepada Andrian yang disebut-sebut memiliki koneksi untuk membantu proses pendaftaran.
Pada hari yang sama, Andrian datang ke rumah Yadi di Jalan Tanjung Tinggi, atas rekomendasi Gito. Pertemuan tersebut turut disaksikan oleh istri Yadi, dan anaknya, Andrian mengaku mampu membantu proses kelulusan anak Mulyadi dalam seleksi calon perwira TNI.
Dalam pertemuan itu, Yadi menyampaikan keinginan anaknya untuk menjadi perwira TNI dan meminta bantuan Andrian. Menurut pengakuan Yadi, Andrian menyatakan sanggup membantu, bahkan mengklaim memiliki jaringan dengan sejumlah pejabat tinggi. Ia juga menjanjikan bahwa seluruh uang akan dikembalikan apabila proses tersebut gagal.