“Kami mengapresiasi kinerja Polres Belitung yang dengan sigap menindaklanjuti laporan dari klien kami. Ini bukan sekadar kasus penipuan biasa, melainkan menyangkut harapan masa depan generasi muda dan integritas proses rekrutmen TNI. Pelaku bukan hanya merugikan korban secara materi, tetapi juga menodai kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara,” ujar Wandi.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, sekaligus mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda oleh janji-janji kelulusan yang tidak berdasar hukum.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat luas agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada oknum yang menjanjikan kelulusan instan, apalagi dengan imbalan uang. Semua proses seleksi institusi resmi seperti TNI harus dilalui secara objektif dan transparan,” pungkasnya. (*)