Dan didalam mobil itu, dengan suara bergetar dan lantang iapun menyebutkan bahwa Bangka Belitung bukan sekedar pelabuhan pengabdian tugas, melainkan sudah menjadi bagian dari hidupnya.
“Bangka Belitung tidak hanya Saya anggap sebagai rumah kedua Saya, tapi adalah kampung halaman Saya,”ungkap Sang Jenderal.
Bagi Hendro, selama di Bangka Belitung, ia menemukan semangat kehangatan dan semangat kekeluargaan.
“Saya mohon pamit dan undur diri. Salam hangat buat masyarakat Bangka Belitung. Semoga Bangka Belitung semakin sejahtera,” sebutnya.
Selama kepemimpinannya di Polda Bangka Belitung, Jenderal lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 ini pun dikenal sangat dekat dengan masyarakat.










