Dengan populasi yang terus bertambah dan kebutuhan listrik yang meningkat 4–5% per tahun, keberadaan PLTN dapat memperkuat pasokan energi nasional sekaligus menurunkan ketergantungan pada batu bara. Bila 20% listrik Indonesia pada 2050 dihasilkan dari PLTN, potensi pengurangan emisi karbon dapat mencapai lebih dari 200 juta ton CO₂ per tahun.
Tantangan dan Persepsi Publik
Meski teknologi dan regulasi telah berkembang pesat, tantangan utama pengembangan energi nuklir tetap terletak pada penerimaan sosial. Masih banyak masyarakat yang menganggap nuklir identik dengan bahaya dan radiasi. Padahal, seluruh fasilitas nuklir di Indonesia selama lebih dari 40 tahun beroperasi tanpa insiden berarti. Edukasi publik menjadi kunci untuk mengubah persepsi ini.
Program komunikasi risiko, keterbukaan informasi, serta pelibatan masyarakat sejak tahap perencanaan sangat penting agar publik merasa memiliki pemahaman dan kepercayaan. Seperti kata pepatah: people fear what they don’t understand.
Dengan transparansi dan literasi energi yang baik, masyarakat akan memahami bahwa nuklir bukan ancaman, tetapi bagian dari solusi bagi masa depan energi bersih Indonesia.
Mencapai Net Zero Emission bukanlah mimpi, tetapi perjalanan panjang yang menuntut keberanian mengambil keputusan strategis. Energi surya, angin, dan air memang penting, tetapi tanpa dukungan sumber daya yang stabil seperti nuklir, upaya dekarbonisasi akan berjalan lambat.
Nuklir menawarkan energi bersih, aman, efisien, dan berkelanjutan—sebuah pilihan logis untuk masa depan bumi yang lebih hijau. Bukan saatnya lagi takut pada kata “nuklir,” melainkan memahami potensinya secara ilmiah.
Jika dikelola dengan regulasi ketat, teknologi modern, dan komunikasi publik yang efektif, energi nuklir bisa menjadi kunci emas bagi Indonesia untuk melangkah menuju masa depan tanpa emisi. Dengan kata lain, nuklir bukan sekadar sumber energi — tetapi investasi untuk keberlanjutan bumi.
Sumber: Anastasya Dwi Mulia. Mahasiswa Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Bangka Belitung.










