Menurut Wandi, salah satu titik krusial dalam kasus ini adalah dugaan penerbitan Surat Keterangan Tanah (SKT) baru di atas lahan yang sebelumnya sudah bersertifikat atau bersurat atas nama kliennya. Ia menduga, penerbitan SKT tersebut dilakukan secara tidak prosedural oleh oknum aparat desa.
“Setelah SP2HP ini, penyidik akan melakukan gelar perkara dan memanggil sejumlah saksi, termasuk pihak yang menerbitkan SKT di atas lahan klien saya. Kami berharap Polres Belitung tegas dalam menetapkan siapa tersangka-tersangkanya,” tegas Wandi.
Lebih lanjut, Wandi mengaku pihaknya telah mengantongi beberapa nama yang diduga terlibat dalam praktik penyerobotan tanah tersebut. Namun ia memilih menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses penyidikan.
