BABELTERINI.COM, PANGKALPINANG – Faktor tingginya inflasi dan menurunnya daya beli serta variabel lainnya menjadi penyebab merosotnya pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung (Babel). Demikian ditegaskan Rudi Sahwani selaku Sekretaris Asosiasi Tambang Mineral Indonesia (Atomimdo) saat menanggapi polemik penghitungan kerugian negara sebesar Rp 271 triliun oleh ahli Bambang Hero yang belakangan ini dikaitkan dengan merosotnya ekonomi Bangka Belitung, Jumat (17/1/2024).
Diungkapkannya bahwa penghitungan kerugian negara di kasus korupsi Timah oleh ahli Bambang Hero dengan merosotnya ekonomi Babel tidak ada kaitannya. Bahkan, dalam teori ekonomi pun tidak terkait.
“Antara apa yang dihitung oleh Bambang Hero dengan kemudian merosotnya ekonomi Babel itu tidak ada hubungan sama sekali, dalam teori ekonomi pun tidak tersaut itu,” ucapnya.
“Bahwa Babel ini ekonomi merosot itu disebabkan faktor Inflasi dan inflasi disebabkan faktor konsumsi. Itu yang menjadi penelitian oleh Badan Pusat Statistik (BPS) . Tidak ada kemudian pihak BPS menyampaikan ekonomi Babel merosot gara-gara pernyataan Bambang Hero soal kerugian negara 271 triliun,” ungkapnya.
Dikatakannya, kerugian ekologi yang disebutkan ahli Bambang Hero tidak mempengaruhi ekonomi Bangka Belitung.
“Jadi mau 1000 triliun pun disebut oleh Bambang Hero kerugian ekologi tidak pengaruh. Karena apa, Bambang Hero hanya menyampaikan apa yang menjadi keahlian dia,” katanya.
“Justru yang harus menjadi catatan kita semua adalah hancurnya bangunan ekonomi itu karena korupsi. Dalam hal ini, Kejaksaan sudah melakukan fungsinya untuk menindak tegas korupsi,” ujarnya. (Oby)