BABELTERKINI.COM – Terdengar aneh dengan adanya penerapan konsep kepemimpinan yang ada di sekolah menengah, namun hal tersebut begitu diperlukan untuk menciptakan generasi penerus yang berkompeten serta menjunjung tinggi nilai – nilai moral seorang pemimpin.
Kita mengetahui bahwa kenakalan remaja merupakan suatu hal yang lumrah terjadi di era globalisasi saat ini, banyak dari mereka akan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pelanggaran norma sosial, tidak hanya itu bahkan sebagian dari mereka yang sudah terjerumus justru akan lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya dan putus sekolah.
Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia menunjukkan bahwa adanya kenaikan kasus kriminalitas yang dilakukan oleh anak dibawah umur seperti di tahun 2020 hingga 2023, tercatat lebih dari 2.000 anak dibawah umur berkonflik dengan masalah hukum, pada bulan terdata sebanyak 1.467 anak diantaranya memiliki status sebagai tahanan dan lebih dari 500 lainnya menjalani hukuman sebagai seorang narapidana.
Dari hal tersebut terdengar begitu miris, dikarenakan generasi penerus bangsa yang seharusnya fokus untuk mengejar cita – cita justru harus mendekam di balik jeruji besi.
Kenalan remaja terjadi dikarenakan beberapa faktor salah satunya lingkungan, lingkungan memberi potensi besar untuk perkembangan serta perilaku anak, hal tersebut memiliki alasan karena jika seorang anak tumbuh di lingkungan yang mengajarkannya bahwa mencuri itu diperbolehkan, maka anak tersebut akan menormalisasikan tindakannya, sehingga jika anak tersebut mencari teman lain pengaruh tersebut justru akan menyebar lalu menciptakan yang namanya pergaulan bebas.
Pergaulan bebas merupakan sebuah tindakan yang tidak sesuai dengan moralitas, dikarenakan mereka akan melakukan hal yang bertentangan dengan nilai maupun norma sosial yang ada di masyarakat, pergaulan bebas mencakup beberapa hal seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas, serta mengonsumsi minuman keras, sehingga dari beberapa perilaku tersebut malah akan menimbulkan prasangka buruk masyarakat sekitar terhadap para anak remaja.










